Monday, August 10, 2015

Kita Bukan Haters

Menyongsong pesta demokrasi pada bulan Desember 2015 yang akan datang, maka para bakal calon (Balon) bahkan yang sudah terdaftar menjadi Calon sibuk dengan kegiatan-kegiatan yang sifatnya mencari simpati masyarakat, dan juga masyarakat berbondong-bondong mengawal kegiatan ini dengan semangat memenangkan si calon dengan berbagai bentuk dukungan. Bahkan tidak ketinggalan para perempuan juga membentuk barisan dalam mengawal proses pesta demokrasi ini. Sebuah fenomena dan perkembangan yang perlu di apresiasi dan juga bukti bahwa masyarakat kita sudah maju. Media sosial merupakan alat satu-satunya bagi para pendukung si Calon dalam mengusung setiap Calon pemimpinnya. Namun perlu di cermati juga banyak para pendukung yang terlalu semangat dalam memberi dukungannya. Kalau di kalangan artis kita menemukan ada yang disebut dengan “Haters”. Dan biasanya si “Haters” ini sangat mengetahui sisi baik dan buruk si Idola dan tidak segan-segan memberikan komentar-komentar yang pedas kepada sang Idola, namun kalau kita sebagai pendukung salah satu calon, lantas apa yang kita buat? Yang pertama, Kita bukan “Haters” , tapi simpatisan/pendukung/relawan atau apalah namanya. Yang Kedua, mereka (Calon) bukan artis melainkan calon pemimpin pemerintahan yang akan datang. Di Media Sosial saat ini, kita kebanjiran informasi tentang para Calon pemimpin masa depan yang di upload oleh para pendukungnya yang menyebut dirinya sebagai “relawan”. Saudara-saudara ONONIHA, “Jadilah Warga Yang Baik”. Biarkan sistem pelaksanaan Pilkada yang akan datang berjalan dengan baik. Kita cukup mengawalnya. Kita sebagai warga, terlepas menjadi salah seorang simpatisan atau lebih ekstrim menyebut dirinya sebagai relawan salah satu Calon, hendak menjadi bijak dalam memberikan dukungan. Artinya jangan berlebihan, karena sesuatu yang berlebihan akan memberikan dampak kurang baik seperti sebuah tuntutan akan jerih payah yang dilakukan. Hendaklah kita menjadi pendukung-pendukung yang baik, dan menerapkan hukum kasih didalamnya dan biarlah setiap kita lebih mengutamakan kepentingan umum, apa itu ? Kita menjadi menjadi agen perubahan dan kita mendukung si Calon dengan ikhlas. Karena bisa dipastikan ketika setiap pendukung yang terlalu antusias akan melahirkan praktek-praktek yang tidak baik kedepan. Dinamika di tengah masyarakat kita sangat hargai dan biarlah semua menjadi pembelajaran bagi kita dan nilai-nilai demokrasi tersirat disana.

Media Sosial sangatlah baik sebagai alat komunikasi kepada seluruh penggunanya, namun akan sebaliknya bahkan bisa menjadi bumerang ketika pernyataan-pernyataan kita yang menjelek-jelekkan satu dengan lainnya. Kita harus sepakat, diterima apa diterima, disukai atau tidak disukai bahwa mereka (para Calon) yang sudah selesai pemberkasan dan ditetapkan sebagai Calon oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), merekalah putra terbaik daerah kita yang sama-sama memiliki Visi Misi dalam melaksanakan perubahan-perubahan bila terpilih nantinya. Marilah kita terus belajar, menghargai Dinamika yang terjadi saat ini. Perbedaan Calon yang kita dukung bukanlah wujud perpecahan diantara kita masyarakat TANO NIHA, tetapi sebagai bukti kemajuan berpikir dan melihat setiap calon-calon yang kita dukung, yang memiliki figur sebagai calon pemimpin masa depan, inilah sikap bijak. Lalu, apa yang sedang kita pikirkan sebagai “relawan” /pendukung para Calon Pemimpin masa depan untuk daerah TANO NIHA ? Ingat : bentuk dukungan kita saat ini, baik yang terlihat maupun yang tidak terlihat (DOA) sangat berarti bagi para Calon, lalu sikap kita sebagai “relawan”/pendukung ? Senantiasa jawabannya pada nurani masing-masing, bukan atas janji ini dan itu, karena ketika kita mengklaim diri sebagai salah seorang relawan si Calon, maka seketika itu juga kita telah ikhlas memberikan dukungan dengan maksimal dengan harapan adanya perubahan ke arah yang lebih pada pemerintahan yang akan datang pastinya pro rakyat dalam hal kebijakan-kebijakan yang diambil ke arah yang lebih baik, tanpa mengharapkan balasan yang sifatnya pamrih. Sekali lagi “Jadilah Warga Yang Baik”. Terkadang kita lupa status kita sebagai simpatisan/pendukung/relawan, sebagai dampak animo yang berlebihan kepada si calon yang kita dukung, dan itu salah? Tidak. Yang kurang baik, ketika kita mengeluk-elukan salah satu Calon yang kita dukung, dan mengumpat si Calon lainnya. Sebaiknya ada kontrol pada setiap kita dalam memberikan dukungan berupa pernyataan-pernyataan yang berimbang. Hindari konflik dan eratkan persatuan, biarlah pesan moral untuk menjadi warga yang baik adalah bagian kita. Kepada masyarakat yang memiliki hak pilih, #JanganDiam artinya, marilah kita ambil bagian dengan menggunakan hak pilih kita pada pesta demokrasi Desember 2015 yang akan datang. Suara kita menentukan masa depan kita bersama. Biarlah seluruh masyarakat kooperatif kepada petugas-petugas pendataan penduduk sebagai bentuk dukungan kita atas pelaksanaan pilkada ini, dan alhasil akan terlahir pemimpin masa depan yang pro rakyat. Menjadi Warga Yang Baik, terlihat ketika mereka peka dengan situasi dan lingkungannya, misalnya menjadi barisan terdepan dalam menentang adanya praktek-praktek “Money Politics”,dan kita kawal sejak dini tidak menunggu ketika serangan fajar pada hari H. Ada media yang bisa membantu untuk publikasi hal-hal yang melanggar aturan. Dan harapan kita semoga pesta demokrasi kali ini, bebas dari praktek-praktek pelanggaran hukum, biarlah di bulan-bulan menjelang pesta tersebut, segala perangkat dan sistem yang ada bisa berjalan dengan maksimal. Sebagai warga yang baik, kita wajib mendukung setiap proses yang dilakukan, oleh panitia pelaksanaan pemilu. Disetiap TPS juga dikawal dengan baik agar terhindar dari konflik-konflik antara masyarakat, jadikanlah pesta demokrasi ini menjadi ajang persatuan bagi kita semua. Pengguna media sosial agar lebih teliti lagi dalam menyampaikan setiap dukungan kepada para calon yang kita dukung, agar tidak mengundang situasi yang memanas diatara pendukung, kita boleh beda tetapi sesungguhnya kita satu. Kita sebagai simpatisan/pendukung/relawan para calon, selain media sesungguhnya kita juga melaksanakan fungsi pengawasan terhadap kemungkinan-kemungkinan kecurangan yang dilakukan oleh para calon, namun fungsi tersebut lebih kepada media yang berperan aktif dan tidak hanya pengawasan juga edukasi bagi masyarakat sangat penting menjadi bagian yang prioritas kita lakukan. Sahabat-sahabat yang terlibat langsung sebagai pendukung inti para Calon, hendaklah bijak dan pastikan kita menjadi bagian dari agen perubahan yang di usung oleh si Calon. Betapa senangnya masyarakat melihat setiap figur yang diusung berhasil mewujudkan setiap visi misi yang di emban pada periode pemerintahan yang akan datang. Kita tetap bersyukur hingga hari ini, media yang kita cintai seperti : www.kabarnias.com dan media-media lokal lainnya menjadi media yang update dan benar-benar memberi informasi yang baik dan terpercaya. Kita antusias kedepan tidak hanya sebagai media online saja dan akan berkembang menjadi media cetak dan media elektronik guna mendukung perubahan ke arah yang lebih baik. Sebagai bagian dari “jurnalisme warga” maka masyarakat di harapkan berperan aktif dalam menyampaikan setiap keluhan,masukan,saran dan informasi yang terbaru yang terjadi di sekitar kita untuk memperkaya informasi itu sendiri. Tidak ada lagi interfensi, kita bebas berpendapat tetapi kebebasan yang ada tetap kita jaga dengan baik dengan tunduk pada kode etik jurnalistik. Harapan sebagai masyarakat, bahwa Nias kedepan menjadi daerah yang maju, dan akan melahirkan pemimpin-pemimpin yang baik bagi daerah dan skala Nasional tentunya. Pilihan kita adalah pilihan rakyat, yang memiliki visi misi membangun daerah Nias lebih baik lagi.

Sahabat simpatisan/pendukung/relawan para Calon, miliki hati yang ikhlas dalam memberikan dukunganmu, jangan pamrih, atau menuntut balasan, karena anda akan berpotensi menuntut nantinya tetapi senantiasa kita rela melakukan apa saja demi si Calon yang kita dukung. Lakukan dengan semangat jangan bersungut-sungut, si Calon juga manusia biasa namun kitalah yang memiliki alasan mengapa mendukung mereka. Dukungan kita menentukan mereka menjadi orang nomor satu di daerah kita masing-masing, untuk itu pastikan tidak ada yang terlewatkan pada pendataan dan marilah kita kawal hingga hari H tiba. Pelanggaran sekecil apapun tidak lah di tolerir tetapi bagian dari tercorengnya demokrasi. Kitalah sebagai warga berkewajiban dalam menentukan sikap dalam memberi dukungan dan pastikan pada cara yang benar. Kita bersyukur telah terpilihnya para calon, dan biarkan sistem berjalan dengan baik dan izinkan media menjadi alat pengawasan bagi proses pelaksanaan pesta demokrasi PILKADA 2015

Sukses Selalu
Yasanto Lase

0 comments:

Post a Comment

PERSATUAN dalam PERBEDAAN

Keberagaman merupakan sebuah kekayaan yang dimiliki oleh kita yang sangat majemuk ini. Keberagaman tidak hanya dari Suku, Agama, Ras, Keperc...