Beberapa waktu setelah dia sudah berhenti sejenak mencoret dinding itu, saya pun panggil, "dede, kesini papa ajarin menggambar, " dengan selembar kertas HVS yang bersih tidak bertulisan satu huruf pun apalah kata. Sangat polos kertas itu, akhirnya dengan semangatnya mulai memperhatikan saya menggambar binatang-binatang, pohon, dan lainnya, dan sangat senang bisa bermain dengan si kecil kami yang satu hari nanti berharap akan mengerti bahwa menulis tidaklah di dinding tetapi di kertas, pada jeda waktu kurang lebih sepuluh menit gitu, dan saya melihat dia juga sudah mulai lelah, baru pelan-pelan saya jelaskan, "Dede, kalau menulis lagi, dede boleh menulis di kertas ini, sambil saya menyodorkan kedia beberapa lembar kertas HVS, ..... dan dia sangat semangat, "ia papa" . "jawabnya. Ada beberapa pelajaran yang bisa saya kutip dari kejadian ini, berapa banyak kita yang melarang anak-anak yang kreatif dengan menulis-menulis tembok atau sejenisnya, atau mungkin kita memukul tangannya, dengan sebuah alasan Klasik, "KOTOR". Tapi kita lupa satu hal, ketika kita melarang mereka, secara tidak langsung kita telah membunuh satu kreatifitas menulis di pribadi mereka, namun mengapa tidak pernah kita lakukan cara bagaimana mereka tetap kreatif hanya, "KITA PINDAHKAN TANGANNYA dari OBJEK TEMBOK ke OBJEK KERTAS" yang selayaknya tulisan itu di tulis, ..... semoga tulisan ini bisa menginspirasi para sahabat bloggger dan bisa bermanfaat.....
Tetap Semangat, GBU
Admin
kadang2 anak ada yang nurut pak....namun habis tuh lupa lagi, tetap coret2 dinding...hehehhe kudu sabar intinya jadi orang tua ya
ReplyDeleteSetuju bu, @Sarah Eyie ..... namun tetapi upaya memindahkan tangannya dari media Tembok ke Kertas adalah tugas kita, ... sukses ya bu. Terimakasih sudah memberi komentar yang sangat baik ,...
ReplyDeleteBentar lagi anak saya nih. Kemaren dah pegang pegang pensil dan siap untuk menyerbu dinding rumah.
ReplyDeleteHehehe
Makasih ya mas @Akut Wibowo sudah mampir di Blog saya, semoga tambah sukses ya ....
DeleteKita pindahkan aja objeknya.
ReplyDeleteDari ;tembok; menjadi ;kerjat;...
Wuaaa, iya juga ya....
Terimakasih ya bu @Ana Merya sudah mengunjungi Blog Lafo Kofi, semoga bermanfaat
Delete